Orang jadi sering buang air besar lebih dari biasanya sehinggaterpaksa bolak balik ke toilet karena menderita diare. Jika menderita diare,kita seringkali dianjurkan untuk makan pisang untuk mengatasinya. Pertanyaannya, kenapa harus makan pisang saat diare?
Pisang termasuk dalam diet BRAT yang direkomendasikan untuk penderita diare. Diet BRAT adalah singkatan dari banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel, yakni apel yang dihaluskan), dan toast (roti panggang). Pola makan BRAT adalah konsumsi jenis makanan yang memiliki serat padat tetapi mudah dicerna oleh organ pencernaan sehingga dapat membantu membuat feses menjadi lebih padat.
Sumber kalori utama dalam pola makan BRAT berasal dari roti dan nasi yang merupakan karbohidrat sederhana, namun mudah dicerna dan dapat membantu menghasilkan energi. Sedangkan, buah apel dan pisang bermanfaat untuk mengatasi diare. Pisang dipilih karena dapat mengembalikan mineral tubuh, terutama kalium, yang hilang. Sebuah hasil penelitian menemukan bahwa bayi di atas usia 6 bulan yang mengalami diare menunjukkan kondisi membaik sekitar 24 jam setelah diberikan pisang mentah.
Kemudian, pada hari kelima, hampir semua bayi yang diberi pisang mentah sudah benar benar pulih. Sementara, mereka yang berada dalam kelompok kontrol, yang tidak diberikan pisang mentah, terus menderita diare hingga 10 hari. Adapun beberapa manfaat pisang untuk diare selengkapnya adalah sebagai berikut:
Pisang mengandung pektin atau serat larut air. Saat kita mengalami diare, air yang dikeluarkan akan lebih banyak dibandingkan air yang diserap oleh tubuh. Akibatnya, tekstur feses menjadi cair. Makan pisang dapat merangsang penyerapan air dan garam di usus besar sehingga membantu kerja usus agar lebih mudah mengolah sisa makanan menjadi feses yang lebih padat. Selain itu, fungsi pektin juga merangsang produksi lendir pada usus besar dan usus halus.
Ini bertujuan sebagai penghalang antara lapisan lambung dan zat asam lambung yang dapat memicu sakit perut saat diare. Diare membuat tubuh kehilangan banyak air dan elektrolit yang keluar bersama feses. Nah, jika cairan dan elektrolit dalam tubuh tidak kembali diisi ulang, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi parah.
Pisang yang banyak mengandung kalium berfungsi menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang akibat keluar bersama feses. Pisang juga dapat meningkatkan bakteri baik pada sistem pencernaan. Hal ini karena pisang mengandung serat dan senyawa prebiotik yang dikenal dengan nama fructooligosaccharide (FOS) atau oligofructan. Senyawa tersebut berfungsi meningkatkan bakteri baik pada usus besar sehingga dapat melawan bakteri jahat penyebab diare.
Bakteri baik inilah yang mampu menghasilkan enzim pencernaan dan vitamin yang membantu penyerapan nutrisi dari makanan serta melindungi sistem cerna dari mikroorganisme asing. Ketika mengalami diare terus menerus, kita tidak hanya banyak kehilangan cairan tubuh, melainkan juga energi hingga berat badan. Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, pisang sangat efektif mengembalikan energi tubuh yang hilang.
Hanya mengonsumsi 100 gram pisang matang dapat mengembalikan energi tubuh yang hilang sebesar 116 kkal. Riset yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition menemukan bahwa memberikan pisang raja mentah pada anak anak yang mengalami diare terus menerus dapat memulihkan diare secara signifikan serta peningkatan berat badan. Cara memilih pisang untuk mengatasi diare Umumnya, semua jenis pisang mengandung pektin dan kalium.
Namun, jenis pisang yang dianggap membantu mengatasi diare adalah pisang hijau atau pisang mentah. Terutama untuk mengatasi diare pada bayi. Jika kita makan pisang yang terlalu matang, mungkin keefektifannya dalam mengobati diare dapat berkurang. Ketika pisang sudah matang, jumlah pati resisten atau pati yang sulit dicerna oleh tubuh berkurang dan diubah menjadi gula.
Kandungan serat yang tinggi pada pisang matang ini dianggap lebih ampuh meredakan sembelit daripada diare. Sebab, serat dapat menyerap air dan justru membantu feses lebih mudah keluar. Memiliki manfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan, buah pisang ternyata dapat dikonsumsi dalam berbagai cara.
Berikut adalah cara mengolah pisang untuk diare yang sehat. Cara makan pisang yang paling mudah adalah dengan mengonsumsinya secara langsung. Meski pisang mentah atau pisang hijau dianggap ampuh mengatasi diare, orang dewasa dapat memilih buah pisang yang sudah matang sempurna.
Kita bisa melihat dari warna kulit yang kuning. Buah pisang yang sudah matang teksturnya cenderung lebih lembut sehingga aman dimakan saat mengalami gangguan pencernaan. Pastikan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan pisang secara langsung. Untuk mengatasi diare pada bayi dan anak anak, kita dapat merebus 180 200 gram atau sekitar 1 ½ buah pisang mentah bersama kulitnya selama 7 10 menit.
Kemudian, kupas kulitnya, haluskan buah pisang dalam sebuah mangkuk. Lalu, tambahkan garam dan butter secukupnya, aduk merata. Kita dapat memberikannya pada Si Kecil sebanyak 2 kali sehari. Cara mengolah pisang berikutnya adalah dengan membuat puree dengan roti panggang.
Haluskan 1 buah pisang matang, lalu tambahkan 1 sendok teh madu, dan aduk sampai merata. Oleskan campuran tersebut pada roti panggang. Roti panggang dapat membantu menyerap cairan berlebih di saluran pencernaan sehingga membuat feses menjadi lebih padat. Meski pisang baik untuk dikonsumsi oleh penderita diare, hanya makan pisang saja tidak cukup untuk mengatasi gangguan pencernaan ini sepenuhnya.
Jika makan pisang tidak kunjung meringankan gejala, alangkah baiknya segera berkonsultasi dan berobat ke dokter. Dokter akan memeriksa kondisi dan mendiagnosis penyebab diare yang Anda alami.