Baru baru ini, publik dihebohkan dengan hujatan seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang dilayangkan pada penyanyi Aurel Hermansyah. Hal itu awalnya diketahui saat sang ibu, Ashanty, mengungkapkan kegeramannyaatas tindakan pelaku di laman Instagram pribadinya. Diketahui, Ashanty sempat mengunggah foto pelaku dengan ditampilkan secara blur.
Adapun sejumlah tangkapan layar berisi komentar komentar negatif dengan kata kata kasar dari anak tersebut yang turut diunggah Ashanty. Saat ini, Ashanty telah menghapus unggahannya tersebut dari Instagram. Namun, hujatan yang dilontarkan oleh anak SDini telah menghebohkan warganet.
Sejumlah warganet mengaku heran melihat aksi bocah tersebut. Psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi, CHt, menilai perilaku anak tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan orang tua dalam penggunaan handphone. Menurut Maya, dalam kondisi pandemi seperti saat ini, orang tua perlu memberikan kontrol lebih pada sang anak, khususnya dalam penggunaan handphone (HP).
Pasalnya, di masa ini proses pembelajaran anak dilakukan secara daring. Lebih lanjut, Maya pun memberikan sejumlah saran dalam memberikan pengawasan untuk anak. 1. Luangkan waktu untuk banyak mengobrol dengan anak.
2. Kesepakatan pemberianHP. Selain itu, perlu adanya kesepakatan antara orang tua dan anak dalam pemberianHP. Namun, Maya mengatakan, sebaiknya anak SD tidak diberi HP pribadi.
"Kesepakatan dulu dalam memberikan HP, yangsebenarnya untuk anak SD lebih baik tidak dibelikan HP pribadi karena memang belum saatnya mempunyai sendiri," terang Maya. 3.Orang tua harus mengetahui aplikasi yang dimiliki anaknya. 4. Orang tua menjadi teman di media sosial sehingga bisa mengontrol penggunaannya.
5.Orang tua bersikap tegas (bukan marah) untuk menjadi kendali anak dalam bermedia sosial. Sementara itu, terkait hujatan anak SD terhadap Aurel, Maya menilai hubungan pelaku tersebut dengan orang tuanya kurang dekat. Menurut Maya, tindakan yang dilakukan anak tersebut merupakan bentuk pelampiasan dari perasaannya.
"Terlihat bahwa anak ini kurang begitu terbuka dan dekat dengan orang tua,sehingga pelampiasan perasaan ia tunjukkan lewat medsos," kata Maya. Maya menjelaskan, seorang anak yang dekat dengan orang tuanya tentu akan memiliki proses katarsis yang positif ketika ada masalah. Sementara itu, menurut Maya, anak SD tersebut mencari pengakuan diri yang mungkin tak ia dapat dari orang tuanya dengan cara melontarkan komentar komentar negatif di media sosial.
"Seorang anak yang dekat dengan orang tua mempunyai proses katarsis yang positif ketika ada masalah." "Ia berselancar dunia maya dengan komentarnya yang negatif karena akhirnya ada kepuasan batin, pengakuan diri yang bisa jadi tidak ia dapatkan dari sosokorang tuanya," jelasnya. Maya mengatakan,apabila situasi ini terus dibiarkan berlanjut, maka emosi sang anak akan semakin tinggi.
Hal ini lantaran kurangnya pengarahan untuk melakukan kontrol diri dari lingkungannya. Selain itu, haltersebut juga bisa membuat orang tua kehilangan kedekatan dengan sang anak. "Emosi anak akan semakin tinggikarena kontrol dirinya kurang, disebabkan kurang pengarahan lingkungan," tutur Maya.
"Anak akan lebih nyaman dengan dunia maya sehingga orang tua kehilangan kedekatan dengan anak, salah pergaulan dengan lingkungannya," sambungnya. Sebelumnya, Ashanty sempat mengunggah sejumlah bukti hujatan yang dilontarkan seorang anak SD kepada Aurel. "Hey ganjen knp lu nggak jawab pertanyaan gua ah?
Selain ganjen lu juga sombong ya. Dasar nggak tau diri lo. Menurut Ashanty, anak SD tersebut sudah berulang kali melontarkan hujatan dan fitnah pada Aurel.
Ia pun mengaku tidak terima ketika anaknya diperlakukan demikian. "Sayangku @aisyah_maharani_123 kamu nulis begitu dimana mana, dan maaf kami enggak akan terima saat anak kami difitnah dan lain lain." "Apa lagi dengan bahasa yang sangat kasar, sebelum kami melaporkan, Akhirnya kami cari siapa pemilik IG atas nama ini, karena komentarnya dimana mana aneh dan jahat sekali,” tulis Ashanty.
“Dan kagetnya ternyata yang nulis masih anak seumur ini, dan kami tahu nama lengkap, alamat, bahkan foto dan lain lain, tapi kami masih punya hati nurani karena kamu masih dibawah umur (masih SD) makanya foto kamu pun saya blur!” sambungnya. Ashanty lantas memberi peringatan pada anak tersebut supaya lebih berhati hati dalam menggunakan media sosial (medsos). Terlebih, ia mengetahui bahwa warganet tersebut masih di bawah umur.
"Dengan menulis ini sy memperingatkan untuk berhati2 dan bijak dalam bersosial media, kalau sudah ke anak2 saya sampai mana pun akan saya cari!!" "Apa lagi kamu masih anak2 banget, tugas km itu belajar dan sukses untuk membanggakan orang tua, jangan malah memprovokasi atau memfitnah apa lagi seseorang yg tidak km kenal. Kasian orang tua dan keluarga kamu," kata Ashanty.