Pendulang Emas di Gampong Kuala Bhee Aceh Tewas Tertimbun Longsor

Perempuan pendulang emas di Krueng Woyla, Gampong Kuala Bhee, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat tewas tertimbun longsor, Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 16.15 WIB. Korban bernama Yusmalawati (45), warga Desa Seumantok, kecamatan yang sama. “Benar, tadi seorang ibu ibu meninggal akibat tertimbun longsor saat mengindang emas di desa kita,” kata Said Adnan, Keuchik Kuala Bhee, Kecamatan Woyla kepada Serambi, Jumat (7/8/2020).

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat warga sedang asik mendulang emas di bawah tebing sungai. Secara tiba tiba, tebing longsor dan menimpa Yusmalawati. “Penambang emas lainnya yang berada di lokasi terkejut dan panik. Mereka kemudian mengabarkan kejadian itu ke warga,” tambah Keuchik.

Warga dan para pendulang emas kemudian bersama sama mengevakuasi korban dari bawah longsoran, namun nyawa korban tak tertolong. Korban selanjutnya dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan visum. “Korban sudah dibawa pulang ke tempat asalnya di Desa Seumantok untuk dikebumikan,” ujar Said Adnan.

Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda melalui Kapolsek Woyla AKP Anies A juga membenarkan adanya musibah tersebut. Anies mengatakan, untuk sementara pihaknya menduga warga yang meninggal itu murni kecelakaan di kawasan lokasi pencarian emas. “Benar ada salah satu warga meninggal akibat kecelakaantertimbuntanahlongsordi Kuala Bhee,” ujarnya.

Informasi dari Dandim Aceh Barat Letkol Kav Nurul Diyanto melalui Danramil Woyla Kapten Inf Rahmat Edi, saat kejadian, Yusmalawati sedang beristirahat di bawah tebing Krueng Woyla. Tiba tiba tebing longsor dan menimpa korban, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia di tempat. Menurut Keuchik Kuala Bhee, Said Adnan, selama ini memang banyak warga dari luar desanya yang mendulang emas di Krueng Woyla, dan hampir sebagian besarnya merupakan kaum perempuan.

Ia menyebutkan, daerah aliran sungai Krueng Woyla hingga ke Sungai Mas, memang dikenal banyak mengandung butiran emas, sehingga banyak orang datang mencarinya. Aktivitas pencairan emas itu dilakukan secara tradisional dengan mendulang atau mengindang. “Para pekerja pendulang emas secara tradisional di Kuala Bhee rata rata kaum wanita,” jelas Said Adan.

Aktivitas penambangan emas secara tradisional itu ia katakan, baru di tahun ini marak dilakukan. Ia juga tidak mengetahui seberapa besar penghasilan yang diperoleh oleh para penambang emas tersebut setiap harinya. “Kalau jumlah banyaknya yang mereka dapatkan dari hasil mendulang emas, itu kita tidak tahu. Namun hasilnya pasti ada, sebab kalau tidak ada, tidak mungkin mereka terus bekerja di sana,” demikian Said Adnan.(c45)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *