<div ><div id='InformasiAwal'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Benny Tjokrosaputro merupakan seorang pengusaha. Ia dikenal dengan nama Benny Tjokro.
Benny Tjokrosaputro lahir di Surakarta, 15 Mei 1969. Ia merupakan anak pertama dari Handoko Tjokrosaputro dan Lita Anggriani. Keluarganya merupakan pengusaha batik dan pendiri merek Batik Keris.
Selain dikenal sebagai seorang pengusaha, Benny Tjokrosaputro juga dikenal sebagai investor saham. Benny Tjokrosaputro menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Trisakti pada 1995. <div ><div id='PerjalananKarier'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div>
Benny Tjokrosaputro mengawali kariernya di dunia bisnis dengan bermain saham. Ia memulai berinvestasi di pasar modal sejak duduk di bangku kuliah. Benny Tjokrosaputro pertama kali membeli saham bermodal tabungan uang saku kuliah.
Saham PT Bank Ficorinvest Tbk merupakan portofolio pertama yang dibeli Benny Tjokrosaputro. Dia membelinya langsung di pasar perdana, alias saat Ficorinvest melantai di bursa efek. Ia juga dikenal sebagai Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk dan merambah bisnis properti di Jakarta.
Selain itu, Benny Tjokrosaputro juga menjabat sebagai direksi di PT Sinergi Megah Internusa Tbk dan PT Suba Indah Tbk. Benny Tjokro juga didapuk menjadi komisaris utama di PT Armidian Karyatama Tbk. <div ><div id='Kekayaan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div>
Benny Tjokrosaputro sempat masuk dalam majalah Forbes tahun 2019. Ia didapuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018. Kekayaan Benny Tjokrosaputro mencapai 670 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,18 triliun.
<div ><div id='Kontroversi'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Benny Tjokrosaputro menjadi salah satu saksi yang dipanggil Kejaksaan Agung dalam penyelidikan hingga kemudian dijadikan tersangka. PT Hanson International Tbk (MYRX) diduga menampung dana dari Jiwasraya.
Tak hanya Jiwasaraya, dalam kasus kerugian Asabri, nama PT Hanson Internasional maupun Benny Tjokro juga terseret. Benny Tjokro juga diketahui memiliki porsi saham yang besar di Hanson Internasional dengan kepemilikan 4,25 persen atau 3.685.467.431 saham. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut pemilik PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro memiliki utang ke PT Asabri (Persero).
Benny Tjokrosaputro dituntut penjara seumur hidup dan denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun kurungan. Benny diyakini jaksa bersalah melakukan korupsi dan memperkaya diri bekerjasama dengan tiga mantan pejabat Jiwasraya senilai Rp 16 triliun. <div ><div id='RiwayatKarier'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div>
Direktur PT Ciptawira Binamandiri (1992) Direktur Utama PT Ciptawira Senasatria (1993) Komisaris Utama PT Rukun Raharja Tbk (2002 2008) Komisaris Utama PT Gelar Karya Raya (2007) Direktur Utama PT Mandiri Mega Jaya (2013) Direktur PT Duta International Global Mandiri (2013) Direktur PT Graha Interjaya Agung (2013) Direktur PT Grand Mitra Guna Mandiri (2013) Direktur PT Puta Asih Laksana (2013 sekarang) Direktur PT Sisi Harapan Gemilang (2013) Direktur PT Harvest Time (2013) Direktur PT Junti Mas Lestari (2013) Direktur PT Bandawibawa Asih (2013) Direktur PT Bramind Mitra Utama (2013) Direktur PT Bumi Artamas Sentosa (2013) Direktur PT Bumi Tunggal Persada (2013) Direktur PT Candra Tribina (2013) Direktur PT Citraindo Nusamaju (2013) Direktur PT Majarata Indahtama (2013) Direktur PT Putra Marga Tapa (2013) Direktur PT Taruna Duta Subur (2013) Direktur PT Armidian KaryatamaTbk (2013 2016) Direktur Utama PT Hanson International Tbk (2014 2017) Direktur Utama PT Armidian Karyatama Tbk (2016 2017) Komisaris Utama PT Hanson International Tbk (2017 2019) <div >