Viral video berita Covid 19 berbahasa sunda yang seolah olah ditayangkan di televisi Korea Selatan. Hal tersebut diketahui dari video unggahan akun Instagram @deonsetiadinata, Senin (27/7/2020). Dalam video itu, pengunggah berperan sebagai seorang pembawa berita Covid 19.
Ia menjelaskan soal kasus Covid 19 di Kota Bandung yang mengalami penurunan. Dirinya juga bertanya pada warga Bandung soal penerapan adaptasi kebiasaan baru. Menariknya, pembawa berita dan warga dalam video itu berbicara menggunakan bahasa sunda dengan logat Korea.
Bahkan, sang pembawa berita dan seorang warga juga mengenakan pakaian tradisional Korea. Menurutnya, masyarakat akan mudah menerima imbauan yang disertai dengan komedi. Warga Bandung ini memang sengaja membuat video berbahasa sunda, tapi dengan logat Korea.
Dirinya juga memberi subtitle Korea dalam video unggahannya itu. "Ini bahasa sunda, tapi ada beberapa kata yang mirip (bahasa) Korea," katanya. "Kalau tulisan Korea itu, saya dapat dari Google translate ," lanjut Deon.
Pria yang berprofesi sebagai content creator ini, ternyata tak mengerti bahasa ataupun tulisan Korea. Sehingga, ia harus mempersiapkan sejumlah hal untuk membuat konten Korea tersebut. "Saya justru enggak terlalu paham tentang Korea. Tapi karena kontennya tentang Korea, jadi saya pelajari dulu," ucapnya.
Deon mengaku, baju tradisional Korea yang dikenakan merupakan miliknya sendiri. Lalu, orang orang yang berperan sebagai warga Bandung merupakan temannya. Ia pun punya alasan memilih KPBS sebagai nama televisi yang menayangkan berita Covid 19 di Bandung.
"Itu aslinya di Korea Selatan kan KBS, tapi saya ganti jadi KPBS," ungkap dia. Video yang dipersiapkan hanya sehari itu, diambil di Balai Kota hingga Alun alun Bandung. Setelah viral, Deon menyebut videonya itu telah dibagikan ulang oleh akun media sosial Humas Kota Bandung.
Sementara, dirinya tak menyangka unggahannya itu akan menjadi viral. Sebab, Deon membuat video imbauan Covid 19 tersebut berdasarkan fakta yang ada. "Enggak nyangka (viral). Video ini saya kasih watermark , jadi orang orang pada dateng ke sosial media saya," ujarnya.
"Itu saya ngambil imbauan berdasarkan fakta, karena di Bandung angka coronanya menurun." "Itu mungkin karena masyarakatnya patuh, makanya angkanya turun." "Karena itu, saya bikin aja video yang menyerupai berita di Korea," terang dia.
Deon menambahkan, ke depannya masih ingin membuat video berbahasa sunda dengan logat Korea. "Sejauh ini masih berhubungan dengan Korea. Apapun yang berhubungan dengan Korea, tapi saya buatnya pakai bahasa sunda dengan logat Korea," pungkasnya.